Hari Gini Masih Percaya Global Warming?

Beberapa hari belakangan ini topik mengenai “Earth Hour” sangat populer dibicarakan. Bahkan mungkin hampir sepertiga dari blog yang saya kunjungi membahas mengenai “Earth Hour”. Mulai dari sejarahnya, foto-foto di berbagai negara dalam mengikuti “Earth Hour”, pengalaman mengikuti “Earth Hour”, dan masih banyak lagi. Bahkan kaskus pun menjadikan foto-foto Earth Hour sebagai hot threadnya.

Tapi ada satu blog tetangga yang malah membahas “Earth Hour” secara kontroversial. Dia membahas mengenai “Earth Hour gak ada hubungannya dengan Global Warming”. Setelah saya baca tulisannya dan saya membaca lebih lanjut beberapa referensi, ternyata yang di katakan sang blogger tersebut banyak benarnya. Oke mungkin sampai itu saja pengantarnya, kita langsung masuk ke topik.

Pernahkah kamu mencari tahu akan kebenaran isu global warming? Kalau saya sih jujur tidak pernah. Saya langsung terima saja mentah-mentah mengenai kebenaran isu global warming. Orang bilang “bumi ini tambah panas gara-gara global warming, coba deh kamu rasain”, ya saya terima-terima saja emang rasanya tambah panas kok. Orang bilang “iklim semakin kacau gara-gara global warming”, ya saya terima-terima saja wong kelihatannya musibah semakin sering terjadi. Saya malah tambah percaya setelah nonton film “2012”. Hingga akhirnya saya sadar, semua itu banyak yang tidak benar dan masih perlu studi yang lebih dalam lagi. Nggak semua yang kamu dengar itu benar. Percaya boleh buktikan lebih baik. 😀

Berikut salah satu referensi yang saya dapatkan dari sebuah situs mengenai “10 Mitos Tentang Global Warming”.

MITOS 1 : Suhu global meningkat cepat dan ini belum pernah terjadi sebelumnya

FAKTA : Pengamatan yang dilakukan melalui satelit, balon, dan di atas gunung menunjukkan tidak adanya peningkatan suhu secara signifikan. Lalu stasiun bumi menangkap terjadinya panas yang tidak merata di permukaan bumi. Suhu di daerah perkotaan dan industri lebih panas dibandingkan dengan daerah pedesaan (efek penggunaan tanah). Jadi wajar-wajar saja kalau kamu merasa tambah panas, wong penduduknya semakin banyak kok.


MITOS 2 : Grafik “Hocky Stick”  membuktikan bahwa peningkatan temperatur bumi meningkat secara stabil dan bertahap selama 1000 tahun, namun kemudian baru-baru ini mulai meningkat mendadak.

FAKTA : Perubahan iklim secara signifikan terus terjadi sepanjang waktu geologi. Misalnya, “Warm Periode”  Abad Pertengahan, dari sekitar 1000 hingga 1200 AD (masa Viking bertani di Greenland) lalu kemudian dilanjutkan dengan masa yang dikenal sebagai Little Ice Age. Sejak akhir abad 17, suhu “rata-rata global” telah naik pada laju yang tetap rendah seperti di atas, walaupun tahun 1940-1970 temperatur benar-benar turun, mengarah ke ketakutan Pendinginan Global. Jadi bukan cuma ada istilah “Global Warming”, tapi pernah juga ada istilah “Global Cooling”, baru dengar kan? 😀

Terus grafik “Hocky Sticky” itu sudah terbukti cacat dan statistiknya tidak bisa diandalkan. Hal ini terjadi akibat kesalahan komputer.

*grafik “Hocky Sticky” adalah grafik yang menggambarkan perubahan iklim secara drastis layaknya stik hocky (ini ngarang sendiri lho, tapi kayaknya benar 😀 )

Tongkat “hoki”, seorang pemuda poster kedua IPCC PBB dan Departemen Lingkungan Kanada, ayunan mengabaikan sejarah iklim dicatat, dan sekarang juga telah terbukti cacat dan statistik bisa diandalkan juga. Ini adalah membangun dan komputer yang rusak pada saat itu.


MITOS 3 : Manusia >>> Karbon Dioksida >>> Efek Rumah Kaca >>> Pemanasan Bumi

FAKTA : Kandungan CO2 memang meningkat semenjak revolusi industri, namun 25 tahunterakhir memeperlihatkan bahwa peningkatan CO2 tidak begitu drastis. Lalu tidak ada bukti bahwa CO2 adalah pendorong utama pemanasan global. Malahan ada bukti kuat bahwa CO2 itu adalah akibat bukan sebab. Jadi jika suhu naik, maka lapisan permukaan lautan mengalami pemanasan dan mengeluarkan CO2 sebagai hasilnya.


MITOS 4 :  CO2 adalah gas rumah kaca yang paling banyak

FAKTA : Kandungan gas rumah kaca  adalah sekitar 3% dari volume atmosfer. Gas rumah kaca terdiri dari sekitar 97% uap air dan awan, sementara sisanya gas seperti CO2, CH4, dan N2O Ozon, di mana karbon dioksida merupakan jumlah terbesar. Oleh karena itu, kandungan CO2 sekitar 0,037% dari atmosfer.


MITOS 5 : Model komputer memverifikasi bahwa kenaikan CO2 akan menyebabkan pemanasan global yang signifikan.

FAKTA : Model komputer dapat dibuat untuk “memverifikasi” apa-apa dengan mengubah beberapa parameter input 5 juta atau lebih banyak masukan negatif dan positif dalam program yang digunakan. Mereka tidak “membuktikan” apa pun. Juga, komputer yang digunakan untuk memprediksi pemanasan global tidak mampu benar termasuk pengaruh matahari, sinar kosmik dan awan.


MITOS 6 : PBB membuktikan bahwa CO2 buatan manusia yang menyebabkan pemanasan global.

FAKTA: Dalam laporan tahun 1996 oleh PBB tentang pemanasan global, dua pernyataan itu dihapus dari draft akhir.
1) “Tidak ada studi yang disebutkan di atas telah menunjukkan bukti jelas bahwa kita dapat atribut perubahan iklim diamati kenaikan gas rumah kaca.”
2) “Tidak ada studi sampai saat ini positif disebabkan semua atau bagian dari penyebab perubahan iklim buatan manusia”

Sampai hari ini belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa CO2 yang menyebabkan pemanasan global yang signifikan.


MITOS 7 : CO2 adalah sebuah polutan.

FAKTA: Ini benar-benar tidak benar. Kandungan nitrogen 80% dari atmosfer kita. Kita tidak bisa hidup dalam nitrogen 100% . Karbon dioksida tidak lebih polutan dari nitrogen. CO2 sangat penting untuk kehidupan di bumi. Hal ini diperlukan untuk pertumbuhan tanaman karena asupan CO2 meningkat sebagai hasil dari konsentrasi di atmosfer meningkat menyebabkan banyak pohon dan tanaman lain untuk tumbuh lebih penuh semangat.


MITOS 8: Pemanasan global akan menyebabkan lebih banyak badai dan cuaca ekstrem lainnya.

FAKTA: Tidak ada bukti ilmiah atau statistik apapun yang mendukung klaim tersebut dalam skala global. Variasi Daerah dapat terjadi.


MITOS 9 : Gletser surut sehingga mengakibatkan retakan es yang menjadi bukti dari pemanasan global.

FAKTA: peristiwa surut dan tumbuhnya gletser adalah sebuah siklus yang terjadi selama ratusan tahun. Gletser yang mencair merupakan konsekuensi dari keluar dari periode yang sangat dingin “Little Ice Age” . Retakan Es telah terjadi selama berabad-abad. Para ilmuwan mengetahui paling sedikit 33 periode gletser tumbuh dan kemudian mencair. Ini normal. Selain itu, kesehatan gletser bergantung pada curah hujan serta suhu.


MITOS 10: Akibat mencairnya es di kutub, maka permukaan laut naik.

FAKTA: Bumi adalah variabel. Kutub Utara barat mungkin lebih hangat karena tidak terkait peristiwa siklik di Samudra Pasifik, tetapi Kutub Utara dan Timur Greenland semakin dingin. Palmer kecil Semenanjung Antarktika semakin panas, sementara benua Antartika utamanya mengalami pendinginan. Ketebalan Es terus meningkat baik di Greenland dan Antartika.

Tapi perlu diingat, jika saja Global Warming benar-benar ngawur maka bukan berarti kita bisa berbuat seenaknya dan lupa untuk menjaga kelestarian alam ini. Dalam Al-Quran menjaga kelestarian alam dan seisinya merupakan kewajiban lho!!! 😀

Mungkin itu saja dulu untuk postingan kali ini. Saya mungkin akan melanjutkan topik serupa di lain tulisan. Jangan mudah percaya sama sesuatu, termasuk sama tulisan saya ini. Silahkan cari referensi lain sehingga kita bisa share bersama. 😀

—————–

Tulisan ini terinspirasi dari tulisan Mas Ichanx mengenai “Earth Hour…apa Hubungannya dengan Global Warming”

“10 Mitos mengenai global warming” saya terjemahkan ke dalam bahasa saya dari blog ini.

Berikut beberapa referensi lain mengenai topik di atas :

  • William M Gray – Profesor ahli meteorologi di Colorado State University
  • Phillip Stott – Profesor Biogeography di SOAS, University of London
  • Bob Carter – Profesor Geology di James Cook University, Australia
  • Vincent R Gray – Ph.D.  Physical Chemistry di Crambridge University (Mantan anggota IPCC yang membelot)
  • Richard Lindzen – Profesor Meteorologi di Massachusetts Institute of Technology
  • Khabibullo Abdusamatov – Astrophysist dari Russian Academy of Science
  • Petisi dari 30.000 ilmuwan bidang terkait di Amerika yang menolak Dogma Global Warming
  • List beberapa ilmuwan yang menolak dogma Global Warming (liat bagian reference untuk lebih puasnya)

3 respons untuk ‘Hari Gini Masih Percaya Global Warming?

  1. aRuL berkata:

    bisa jadi teori konspirasinya adalah berdampak pada bisnis dan politik.
    menggunakan barang2 tertentu utk mendukung global warming,
    atau memilih seseorang yg mendukung global warming…

    nah, topik itu sebenarnya yang mau saya tulis di tulisan saya selanjutnya k’… 😀

  2. rudy berkata:

    nyata ataupun tidak mengenai global warming,,, yang jelas bumi ini makin lama semakin rusak oleh tangan-tangan yang tak ada kendali,,,
    namun apapun emisi yang dikeluarkan oleh alat ciptaan manusia akan selalu menimbulkan akibat negatif jika tidak ditangani secara tepat

Tinggalkan Balasan ke Аршавин Batalkan balasan